Friday, April 18, 2008

Kredit Rakyat

Penyaluran KUR Harus Ditingkatkan
Jumat, 18 April 2008 | 01:17 WIB

Purworejo, Kompas - Upaya mengurangi kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat kecil perlu ditingkatkan dengan mendorong pemberdayaan usaha mikro dan kecil.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui peningkatan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) tanpa agunan dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM).

Demikian dikemukakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di sela-sela panen raya padi di Desa Grabag, Kecamatan Grabag, Purwokerto, Jawa Tengah, Kamis (17/4).

Yudhoyono mengatakan, bantuan sosial pemerintah kepada rakyat miskin, berupa bantuan operasional sekolah (BOS) untuk pendidikan dan beras untuk rakyat miskin yang bersifat sementara, tak cukup untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Hingga pertengahan April 2008, realisasi program KUR melampaui Rp 3,5 triliun kepada 220.000 debitor yang meliputi petani, peternak, nelayan, perajin, serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Disalurkan enam bank

Penyaluran KUR yang dicanangkan sejak November 2007 ditujukan untuk UMKM dengan pinjaman maksimum Rp 500 juta. KUR disalurkan tanpa agunan dengan pola penjaminan kredit melalui PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dan Perusahaan Umum Sarana Pengembangan Usaha (SPU).

KUR disalurkan oleh enam bank, yaitu Bank Rakyat Indonesia, Bank Nasional Indonesia, Bank Mandiri, Bank Bukopin, Bank Tabungan Negara, dan Bank Syariah Mandiri.

Menurut Presiden, diperlukan komitmen bank untuk meningkatkan penyaluran KUR pada UMKM yang sebagian bergerak di sektor pertanian, perdagangan, nelayan, kehutanan, dan usaha rumah tangga.

PNPM yang dicanangkan sejak tahun lalu telah tersalur ke 2.993 kecamatan dengan jumlah bantuan Rp 1,5 miliar per kecamatan dan bantuan langsung masyarakat sebesar Rp 750 juta.

Jumlah masyarakat miskin saat ini mencapai 36 juta orang dari total penduduk 230 juta jiwa. Pengangguran di Indonesia saat ini mencapai 9 persen.

Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo mengatakan, respons UMKM terhadap KUR cukup tinggi. Hingga Maret tahun ini, penyaluran kredit telah mencapai Rp 718 miliar dari target penyaluran Rp 1 triliun. Karena itu, pihaknya berencana meningkatkan target penyaluran KUR.

Direktur Utama BRI Sofyan Basir mengemukakan, pihaknya akan melakukan upaya jemput bola untuk meningkatkan penyaluran KUR. Target penyaluran KUR tahun ini Rp 4 triliun dan Rp 3,2 triliun di antaranya berupa KUR mikro dengan plafon kredit di bawah Rp 5 juta. (lkt/egi)

No comments: