Thursday, November 29, 2007

Ciputra: Wirausaha Harus Atasi Kemelaratan


Jakarta, Kompas - Entrepreneur atau wirausaha baru sangat penting untuk masa depan Indonesia. Mereka harus mampu mengubah Indonesia, bahkan mengubah dunia, yang penuh kemelaratan. Betapa ironisnya Indonesia yang punya kekayaan alam, tetapi rakyatnya miskin.

Ciputra, pengusaha properti, mengungkapkan hal itu ketika terpilih sebagai peraih penghargaan Ernst and Young Entrepreneur of the Year (EOY) 2007 di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (28/11) malam.

Pengumuman pemenang EOY 2007 diumumkan oleh pesulap ilusionis Demian Aditya.

"Penganugerahan ini adalah berkat Tuhan. Setiap tahun kita melahirkan 750.000 lebih sarjana menganggur, setiap tahun sekolah hanya menciptakan pengangguran intelektual, sementara jumlah wirausahanya hanya ada 0,08 persen dari penduduk Indonesia. Tantangan ke depan, kita harus bisa melahirkan wirausaha muda," kata Ciputra.

Ciputra terpilih sebagai penerima penghargaan bergengsi setelah dewan juri menyeleksi 100 pengusaha Indonesia yang bergerak di segala bidang kewirausahaan. Ciputra berhak mewakili Indonesia dalam ajang pemilihan World Entrepreneur of the Year di Monte Carlo tahun 2008 bersama 49 wirausaha lain di seluruh penjuru dunia.

Dari 100 nomine, dewan juri memilih 11 untuk kategori business achievement award. Mereka adalah Bobby Leong (PT Medan Yaohan Santosa), Buntoro (PT Mega Andalan Kalasan), Budyanto Totong (PT Catur Sentosa Adiprana), Ciputra (Grup Ciputra), David Herman Jaya (PT Mekar Armada Jaya), Hertriono Kartowisastro (PT Apexindo Pratama Duta Tbk), Imelda Sundoro (Grup Sun Motor), Karel Mompang Sinaga (PT Asuransi Jiwa Bumi Asih), Sheila Maria Tiwan (PT Carsurin), Sugiono Wiyono (PT Trikomsel Multimedia), dan VP Sharma (PT Mitra Adi Perkasa Tbk). (OSA)

No comments: