Jakarta, Kompas - Pencatatan saham Jasa Marga yang mengumpulkan dana masyarakat sebesar Rp 3,4 triliun akan mendukung likuiditas di Bursa Efek Jakarta atau BEJ.
Walaupun pengaruh keadaan regional kurang mendukung karena kekhawatiran atas harga minyak dunia, penurunan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat, kelanjutan krisis subprime mortgage, sentimen positif dari dalam negeri diharapkan dapat mendukung pasar saham.
"Sebenarnya masih banyak berita positif di dalam negeri, antara lain likuiditas yang terus mengalir ke pasar modal," ujar Kepala Strategi Investasi Indo Premier Arianto Reksoprodjo, akhir pekan lalu.
Aliran modal ke Indonesia masih kuat, hingga dua pekan lalu total pembelian investor asing sebesar 3,1 miliar dollar AS dibandingkan dengan 1,54 miliar dollar AS pada periode sama tahun lalu.
Arianto menambahkan, semakin banyak investor lokal yang mengalihkan portofolionya ke saham, seperti investor ritel yang membeli reksa dana saham ataupun dana pensiun yang memberikan bobot saham lebih banyak pada portofolionya.
Tingginya harga minyak belum terasa akibatnya terhadap industri manufaktur pada tahun ini. "Dampaknya tidak tahun ini. Banyak industri manufaktur yang menggunakan listrik dari PLN. Dampaknya terhadap kinerja akan terasa pada semester kedua karena harga minyak yang dibayar sudah mulai mahal," lanjutnya.
Saham sektor energi dan komoditas masih menjadi pilihan menarik karena harga komoditas dunia yang masih tinggi.
Sementara itu, Deputi Kepala Riset Trimegah Securities Arhya Satyagraha mengatakan, sebenarnya sektor ritel juga menarik karena pada akhir tahun ini banyak peristiwa yang menyebabkan konsumsi masyarakat semakin besar sehingga mendorong kinerja sektor ritel lebih baik. "Pertumbuhan sebesar 15 persen sudah bagus untuk sektor ritel," ujar Arhya. (joe)
No comments:
Post a Comment