PARIS,MINGGU - Jerome Kerviel, yang telah menghanguskan uang Rp 67 triliun di tempat kerjanya, Societe Generale, salah satu bank terbesar di Perancis, tanpa disadari telah menjadi pahlawan, menurut The Independent, Minggu (27/1), si manusia 5 miliar euro ini, secara tidak sengaja telah menyelamatkan dunia dari resesi. Namun meski demikian karena ulahnya yang merugikan SocGen, pria berusia 31 tahun ini ditahan oleh polisi di Paris dengan dikenai 3 tuduhan.
Kerviel menyatakan dirinya siap menjelaskan - bila dia dapat- bagaimana transaksi larut malamnya di bursa berjangka bisa menghilangkan 4,9 miliar euro (sekitar Rp 67 triliun) milik SocGen.
Chairman SocGen, Daniel Bouton, mengatakan, ulah Kerviel telah menjerumuskan pasar saham Eropa pada awal pekan lalu. Saham SocGen Senin (21/1) terutama di Jerman langsung jatuh, sehingga mendorong kepanikan di seluruh bursa. Yang pada akhirnya "memaksa" Federal Reserve (the Fed/bank sentral AS) untuk mengambil tindakan, the Fed Selasa (22/1)secara tidak terduga menurunkan sukubunga hingga 75 basis poin - terbesar dalam sejarah - hingga menjadi 3,5 persen untuk mencegah merembetnya kerontokan bursa Eropa, ke Wall Street yang sudah terpuruk dihantam badai kredit macet berbasis perumahan (subprime mortgage) sehingga bisa memicu resesi ke seluruh dunia.
Aksi Kerviel yang disertai reaksi the Fed, membuat beberapa ekonom AS mengelu-elukan Kierval sebagai sang penolong. "Merci, Jerome. Resesi hampir berlalu, terima kasih kepada Jerome Kerviel di Paris dan reaksi panik (the Fed) di Washington," kata seorang analis ekonomi berpengaruh Ed Yardeni, yang mantan kepala ekonom Deutsche Bank Securities.
Ya, dengan reaksi the Fed yang menurunkan sukubunga demikian tajam, pasar finansial di seluruh dunia merespon baik. Bursa saham yang tadinya bergelimpangan ke level terendah (termasuk Bursa Efek Indonesia), mulai menunjukkan gairahnya kembali. Rata-rata pasar saham melakukan rebound (naik kembali), begitu the Fed menurunkan fedfund..
Namun di sisi lain, terdapat hal yang sangat menakutkan dari aksi "kepahlawanan" Kerviel ini, karena ternyata seorang pialang yunior dari mejanya di lantai 6 sebuah gedung sebelah barat Paris, dengan mudah - meski tidak sengaja -, telah menyetir seluruh perekonomian dunia!
Seorang anak muda berpendapatan 100 ribu euro setahun, yakin bahwa dirinya telah menemukan formula transaksi yang baru. Dia dapat melakukan transaksi yang di luar kewenangannya di pasar dengan nilai hampir 50 miliar euro, atau sekitar Rp 690 triliun, atau setara dengan PDB Kuba atau Slovenia, atau kalau dibelikan mobil seharga Rp 1 miliar bisa dapat 690 ribu mobil!!!
Selama tahun 2007 lalu, Kerviel telah melakukan transaksi tersembunyi secara besar-besaran saat sesi larut malam, terpisah dari pekerjaan sehari-harinya dan dia mendapatkan keuntungan besar yang ironisnya membuat dia sulit menjelaskan kepada bosnya darimana keuntungan yang besar tersebut.
Alih-alih dia mengambil uangnya dan melarikan diri, Kerviel malahan merencanakan agar "kalah" dalam perdagangan bulan ini. Namun celakanya, Kerviel kebablasan kalah, akibat pasar saham yang mulai melemah sejak 10 hari lalu, sehingga melayanglah uang 1,4 miliar euro milik SocGen.
SocGen akhirnya menyadari apa yang terjadi akhir pekan lalu. Bank terbesar kedua di Perancis sepertinya berusaha untuk lepas tangan atau tidak mengakui transaksi-transaksi yang dibuat Kerviel, yang justru membuat pasar Eropa pada Senin (22/1) dan Selasa (23/1) jungkir balik. Sehingga bankir saingannya, menyebut bahwa Kerviel "hanya" kehilangan 1,4 miliar euro, sedang sisanya diakibatkan oleh Dewan Direksi SocGen.
Saat ini pemerintah dan aparat berwenang Perancis sedang menyelidiki, bagaimana hal itu bisa terjadi. Polisi menahan Kerviel Sabtu (26/1) waktu setempat di sebuah tempat yang tidak disebutkan di Paris, dimana ia selama ini bersama ibu dan saudara laki-lakinya. Sebelumnya polisi telah mendatangi kantor pusat SocGen dan menyita catatan komputer yang diharapkan bisa mencari jejak aksi Kerviel tersebut.
Sementara itu Pengacara Kerviel seperti dikutip AFP, menyebut kliennya tidak melakukan tindakan tercela, tidak mengambil uang satu sen pun serta tidak mendapatkan untung dalam bentuk apapun dari aset Soc Gen. Pengacara Kerviel juga menuduh SocGen mencoba menciptakan tirai asap yang akan mengalihkan perhatian publik dari kerugian yang lebih substansial.
No comments:
Post a Comment