Realisasi Kredit Usaha Rakyat Rp 348 Miliar
Jakarta, Kompas - Setelah pemerintah meluncurkan program penjaminan kredit melalui Asuransi Kredit Indonesia dan Perum Sarana Penjamin Usaha pada 5 November 2007, realisasi kredit usaha rakyat sudah mencapai Rp 348,259 miliar.
Kredit tersebut baru dimanfaatkan oleh 2.523 debitor dari target 650.000 debitor pada tahun 2009. Berdasarkan data Kementerian Negara Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Kamis (3/1), penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) itu baru disalurkan oleh bank-bank pemerintah.
Menteri Negara Urusan Koperasi dan UKM Suryadharma Ali mengatakan, keikutsertaan bank swasta nasional dalam program penjaminan kredit sama sekali belum terlihat.
Secara rinci, Bank Mandiri mengucurkan kredit Rp 72,541 miliar, Bank Syariah Mandiri Rp 22,518 miliar, Bank BNI’46 sebesar Rp 5,5 miliar, Bank Rakyat Indonesia Rp 230 miliar, dan Bank Bukopin Rp 17,7 miliar.
Sektor yang diprioritaskan menerima KUR adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dapat menyerap tenaga kerja, berorientasi ekspor, usaha yang layak secara ekonomi tetapi belum dapat mengakses ke perbankan secara langsung.
Juga diutamakan bagi UMKM yang memiliki produktivitas tinggi dan mampu menciptakan nilai tambah. "Peluang pinjaman modal usaha itu diharapkan dapat dimanfaatkan UMKM," ujar Suryadharma.
Menurut dia, konsistensi penggunaan kredit harus digunakan sebagai modal produktif, bukan konsumtif. Perbankan juga harus ketat mengamati penggunaan modal usaha itu, bukan sekadar mengejar bunga kreditnya.
Ketua Komisi VI DPR Didik J Rachbini mengatakan, besarnya kredit yang disalurkan dalam waktu singkat disinyalir berasal dari proposal yang selama ini diam-diam sudah menumpuk di meja perbankan.
"Perbankan kelihatannya memang menunggu program penjaminan kredit dari pemerintah yang disalurkan melalui Askrindo dan Perum SPU," katanya. (OSA)
No comments:
Post a Comment