Tuesday, February 12, 2008

Konsumen Makin Pesimis

Kristianto Purnomo

Hasiah (kanan), pedagang beras, menunggu pembeli di depan kiosnya, di Pasar Palmerah, Jakarta Pusat, Jumat (25/1). Akibat kenaikan harga beras yang mencapai rata-rata Rp 1.000 untuk semua kualitas sejak bulan Desember tahun lalu, pedagang mengaku sepi pembeli dan mengalami kerugian 30-40 persen. Kristianto Purnomo (KP) 25-1-2008
Kristianto Purnomo

Hasiah (kanan), pedagang beras, menunggu pembeli di depan kiosnya, di Pasar Palmerah, Jakarta Pusat, Jumat (25/1). Akibat kenaikan harga beras yang mencapai rata-rata Rp 1.000 untuk semua kualitas sejak bulan Desember tahun lalu, pedagang mengaku sepi pembeli dan mengalami kerugian 30-40 persen. Kristianto Purnomo (KP) 25-1-2008
Artikel Terkait:
G7 Prihatin Ekonomi Global
Pemerintah Pastikan Revisi Target Pertumbuhan Ekonomi
Senat AS Loloskan Paket Stimulus Ekonomi Bush
Rizal Ramli : Pembatasan BBM Kebijakan Panik
Krisis Amerika Berdampak ke Perekonomian Indonesia
Minggu, 10 Februari 2008 | 22:13 WIB

JAKARTA,MINGGU - Indeks keyakinan konsumen (IKK) terhadap kondisi perekonomian Indonesia tahun 2008 berdasarkan hasil survei konsumen mengalami penurunan. "IKK memasuki tahun 2008 diawali dengan keyakinan yang kembali pesimistis setelah pada Desember 2007 berada pada level keyakinan optimistis tertinggi sejak 7 bulan terakhir," kata Pemimpin Bank Indonesia (BI) Semarang, M. Zaeni Aboe Amin, di Semarang, Minggu (10/2).

Menurutnya, penurunan ini disebabkan semakin pesimisnya konsumen terhadap kondisi perekonomian saat ini maupun menurunnya optimisme terhadap ekpektasi perekonomian yang membaik. Survei konsumen pada bulan Januari 2008 menunjukkan seluruh indeks utama survei mengalami penurunan, yaitu IKK turun 11,5 poin dari 95,7 menjadi 84,2, indeks kondisi ekonomi (IKE) saat ini turun 9,9 poin dari 84,8 menjadi 74,9, dan indeks ekspektasi konsumen (IEK) turun 13,1 poin dari 106,6 menjadi 93,4.

Pesimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini terutama didorong semakin pesimisnya konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja akibat kondisi ekonomi yang memburuk dan semakin berkurangnya kegiatan/proyek pemerintah dan swasta. "Keyakinan konsumen terhadap akan membaiknya perekonomian pada 6 bulan mendatang juga semakin berkurang. Pada survei bulan Januari 2008, ekspektasi terhadap kenaikan harga secara umum pada 6 bulan mendatang semakin meningkat," katanya.

Peningkatan harga terutama diperkirakan terjadi pada kelompok bahan makanan, diikuti kelompok perumahan, listrik, gas, bahan bakar, kelompok makanan jadi, minuman, dan tembakau. Sedang untuk tingkat suku bunga tabungan pada 6 bulan mendatang diperkirakan oleh mayoritas responden sebesar 53,0 persen akan relatif tetap. (ANT)

No comments: