Sunday, July 15, 2007

Kinerja Kuartalan
Pertumbuhan Ekonomi Menguat

Jakarta, kompas - Pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2007 diperkirakan antara 6,0 persen dan 6,11 persen. Angka tersebut lebih baik dari pertumbuhan ekonomi kuartal I-2007 sebesar 5,98 persen.

"Menguatnya laju pertumbuhan ekonomi pada kuartal II terutama didorong oleh kenaikan konsumsi, investasi, serta ekspor barang dan jasa. Dengan angka itu, diperkirakan pertumbuhan ekonomi semester I-2007 akan mencapai 6,04 persen," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Anggito Abimanyu dalam jumpa pers hasil pemantauan dini Departemen Keuangan terhadap perkembangan perekonomian Indonesia, Kamis (12/7) di Jakarta.

Dia menjelaskan, pada kuartal II-2007, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,9 persen. Pertumbuhan tersebut lebih besar dari kuartal I yang besarnya 4,5 persen.

Konsumsi pemerintah tumbuh 8,9 persen pada kuartal II, meningkat jauh dibandingkan dengan pertumbuhannya pada kuartal I yang 4,34 persen.

Dia menguraikan, peningkatan konsumsi masyarakat tercermin pada beberapa indikator, seperti konsumsi listrik yang tumbuh 8,2 persen, penjualan sepeda motor tumbuh 7,46 persen, penjualan mobil tumbuh 61,9 persen, peningkatan kredit konsumsi 18 persen, serta peningkatan penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dalam negeri sebesar 20 persen dan PPN impor yang naik 28 persen.

Sementara itu, pada kuartal II, investasi tumbuh 11 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan investasi pada kuartal II terutama didukung peningkatan kredit investasi perbankan serta realisasi penanaman modal asing maupun dalam negeri oleh swasta.

"Penyaluran kredit perbankan bulan Juni tercatat Rp 36,2 triliun atau dua kali lipat terhadap bulan-bulan sebelumnya. Total kredit baru semester I-2007 sebanyak Rp 73,5 triliun atau tumbuh di atas 15 persen," kata Anggito.

Adapun untuk realisasi PMA dan PMDN tumbuh 52 persen pada semester I-2007.

"Peningkatan investasi juga ditunjukkan dengan kenaikan konsumsi semen 7,85 persen pada kuartal II-2007. Belanja modal BUMN tumbuh 22 persen," katanya.

Anggito memperkirakan inflasi sampai akhir tahun di kisaran 6,0 persen, lebih kecil dari target inflasi APBN 6,5 persen. (TAV)

No comments: