Sunday, July 15, 2007

KOPERASI
Tidak Ada Tempat untuk Kapitalisme

Ungasan, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, tidak ada tempat untuk sistem perekonomian yang berbasis kapitalisme dan neoliberalisme di Indonesia. Kedua ideologi ekonomi itu sama sekali tak mampu menjamin kemakmuran bagi seluruh rakyat.

Oleh karena itu, bangsa Indonesia tetap memilih ideologi yang menguntungkan bagi seluruh rakyat, yakni ideologi ekonomi terbuka berkeadilan sosial yang mampu memaknai kerja sama dan kemitraan yang bermanfaat bagi bangsa.

"Ideologi berbasis kapitalisme dan neoliberalisme tidak mencerminkan dan tidak sesuai dengan keadilan sosial terhadap rakyat Indonesia, termasuk bagi antarwarga bangsa. Maka, segala ideologi dari luar yang tidak memberi manfaat dan keadilan bagi rakyat harus ditentang dan dicegah masuk ke Indonesia," ujar Presiden dalam sambutan tanpa teksnya pada puncak perayaan Hari Koperasi Ke-60 di Kompleks Garuda Wisnu Kencana, Ungasan, Badung, Bali, Kamis (12/7).

Peringatan itu dihadiri 7.000 anggota dan pengurus koperasi dari seluruh Indonesia. Hadir pula perwakilan anggota Aliansi Koperasi Internasional (ICA) dari 42 negara. Acara itu juga dihadiri Menteri Negara Koperasi dan UKM Suryadharma Ali, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, mantan Menteri BUMN Sugiharto, Gubernur Bali Dewa Beratha, Bupati Badung Anak Agung Gede Agung, dan beberapa gubernur serta wali kota/bupati.

Presiden mengatakan, bangsa Indonesia hidup dalam komunitas masyarakat dengan modal sosial yang kuat di samping sumber daya lainnya. "Koperasi menjadi wadah yang paling baik untuk melengkapi semua modal sosial dan sumber daya," katanya.

Presiden mengimbau semua pejabat pemerintah daerah agar terus mendukung gerakan koperasi. "Koperasi diam-diam tanpa publikasi mampu mandiri. Maka terimalah ucapan terima kasih dan penghargaan saya kepada seluruh anggota koperasi," kata Presiden.

Menurut Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Adi Sasono, pergerakan koperasi berdasarkan budi pekerti dengan kasih sayang tanpa mengedepankan pamrih harta benda. Ke depan koperasi akan mengupayakan kebangkitan di berbagai bidang pertanian, energi terbarukan, hingga teknologi pengolahan minyak sawit.

Dalam acara itu Presiden juga memberikan penghargaan Satya Lencana Pembangunan di Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, antara lain kepada Gubernur Kalimantan Barat Usman Jaffar. Penghargaan Satya Lencana Wira Karya kepada Budianto Sudianto, Ketua Koperasi Pasar Ciracas, DKI Jakarta. Selain itu, sebanyak 261 orang mendapat berbagai kategori penghargaan dalam memajukan koperasi, termasuk Bupati Gianyar (Bali) Anak Agung Gede Agung Bharata, Bupati Balangan (Kalimantan Selatan) Sefek Effendi, dan Wali Kota Ternate (Maluku Utara) Syamsir Andili. (AYS/BEN)

No comments: