Thursday, October 11, 2007

Bank Mandiri Potong Utang UKM Rp 6 Triliun


JAKARTA-PT Bank Mandiri Tbk segera melaksanakan restrukturisasi utang sektor usaha kecil dan menengah (UKM) melalui haircut atau pemotongan utang senilai Rp 6 triliun. Hal itu disampaikan Dirut Bank Mandiri Agus Martowardojo usai pemberian sembako di Stasiun Senen, Jakarta, Rabu (10/10).

Restrukturisasi utang itu merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk memotong utang sektor UKM senilai total Rp 17,9 triliun bagi 1,4 juta unit UKM pada 4 bank BUMN yang belum terselesaikan sejak tahun 1980.

"Untuk bank, pasti pendapatan dari restrukturisasi ini semua akan membawa income tambahan. Semua jadi biaya masa lalu, dan kalau pengembalian otomatis bawa tambahan pendapatan bagi bank," ujarnya.

Mengenai realisasi pemotongan utang, tentunya harus ada diskusi antara bank pemerintah dan komite pengawas bank BUMN.

"Karena kita sudah dapat kesepakatan untuk diimplementasi, harus diyakini bahwa pelaksanaannya betul. Dan harus menjunjung kesetaraan dan hati-hati. Prosesnya akan dilakukan habis lebaran sebelum akhir 2007," ujarnya.

Utang UKM yang akan direstrukturisasi rata-rata sudah dihapus buku, tapi belum dihapus tagih. "Jadi nanti akan ada kebijakan yang bersifat semuanya untuk bank pemerintah, misalnya dapat diskon 25 persen, atau 50 persen," ujarnya.

Direktur Mikro dan Retail Banking Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pertumbuhan kredit UKM di Bank Mandiri mencapai 20 persen. Pemicunya, situasi ekonomi yang membaik dalam 3 bulan terakhir. "Paling besar di sektor perdagangan, sekarang sudah Rp 12 triliun," ujarnya.

Dana Tunai

Sementara itu, Bank Mandiri menyiapkan dana tunai sebesar 12 triliun untuk mengantisipasi penarikan besar-besaran pada masa lebaran. "Kami sedia Rp 12 triliun di ATM dan bank," kata Managing Director Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin.

Dana itu disediakan sepanjang bulan Oktober. Padahal untuk bulan-bulan biasa dana cash yang disediakan hanya Rp 8 triliun saja.

Budi mengakui, penarikan tunai besar-besaran sudah dirasakan. Terutama seminggu atau dua minggu sebelum lebaran ketika saatnya pembagian THR. Untuk penarikan ATM, paling terasa di lokasi yang berada di luar Jawa. (dtc-33)

No comments: