Tuesday, October 23, 2007

Kewirausahaan Bisa Dipelajari



Perguruan Tinggi Harus Bisa Dorong Mahasiswa Jadi Pengusaha

Jakarta, Kompas - Kewirausahaan atau entrepreneurship perlu dipelajari generasi muda secara serius untuk membangun Indonesia sejahtera di masa depan. Potensi untuk mengembangkan kewirausahaan itu bisa dilakukan melalui pendidikan yang diprogramkan dengan cara atau metode yang tepat.

Dengan tumbuhnya jiwa wirausaha dalam diri generasi muda, mereka tidak lagi terfokus menjadi generasi pencari kerja semata yang justru menghasilkan banyak pengangguran terdidik. Pendidikan kewirausahaan memberi bekal supaya generasi muda menjadi kreatif melihat peluang berusaha dari kondisi-kondisi yang ada serta menemukan cara untuk bisa memasarkan dan mengembangkan peluang usaha itu.

"Pemikiran banyak orang mengenai jiwa wirausaha itu bisa berkembang karena bakat atau turunan, itu tidak sepenuhnya benar," kata Pembantu Rektor Bidang Akademik Universitas Ciputra, Surabaya, Yohanes Somawiharja, Senin, (22/10).

Kewirausahaan, kata Yohanes, bisa dipelajari. Orang-orang yang akan menjadi pengusaha itu bisa disiapkan dengan pendidikan dan pengalaman yang pas. Negara ini membutuhkan banyak pengusaha untuk menggerakkan dan meningkatkan roda perekonomian bangsa sehingga tidak kalah dengan negara lain.

Melihat kebutuhan bangsa yang cukup besar akibat masih sedikitnya jumlah entrepreneur atau pengusaha yang ada, pendidikan kewirausahaan perlu dikembangkan di sekolah hingga perguruan tinggi.

Di Universitas Ciputra yang didirikan oleh keinginan pengusaha Ciputra untuk menghasilkan generasi yang memiliki jiwa wirausaha, pengajaran dilakukan dengan mengembangkan kurikulum kewirausahaan yang dipelajari seluruh mahasiswa.

Menurut Yohanes, mahasiswa diasah dengan mengembangkan penguasaan keilmuan masing- masing, lalu dilengkapi dengan pendidikan kewirausahaan yang terus-menerus lewat pengalaman secara langsung maupun belajar dari para pakar.

"Dengan metode yang tepat, pendidikan kewirausahaan itu bisa diajarkan kepada siapa saja. Memang tidak semua nanti bisa jadi pebisnis atau pengusaha, tetapi mereka tahu dan terlatih berwirausahaan," kata Yohanes menjelaskan.

Pentingnya penerapan kurikulum kewirausahaan juga dilakukan Universitas Bina Nusantara (Binus) Jakarta. Bekal kewirausahaan ini diyakini sebagai salah satu solusi mengatasi permasalahan bangsa ini, terutama masalah pengangguran.

Cosmos Hendrawan, Program Development Section Head Binus Entrepreneurship Center di Universitas Binus, mengungkapkan, sejak Desember 2003 lalu telah berdiri (dulu) Center for Entrepreneurship di universitas tersebut.

Sejak semester ganjil tahun 2004, ada mata kuliah entrepreneurship yang bersifat wajib bagi mahasiswa di seluruh jurusan di Universitas Binus. "Mata kuliah itu mendidik bagaimana melihat, mengambil, dan merealisasikan peluang bisnis. Lalu, pemberian materi tentang strategi bisnis, keuangan, operasional keuangan, dan pemasaran. Pada akhir mata kuliah mereka membuat rencana bisnis dan mempresentasikannya di depan dosen serta teman mereka. Mereka juga belajar mengumpulkan modal dan menjual produk." (ELN/INE)

No comments: