Wednesday, June 13, 2007

Naik, Bunga Kredit Konsumsi
Bank Memanfaatkan Keadaan

Jakarta, Kompas - Di tengah tren penurunan suku bunga acuan atau BI Rate, suku bunga kredit konsumsi justru naik. Tingginya permintaan dan rendahnya daya tawar konsumen justru dimanfaatkan bank untuk mengambil keuntungan sebesar-besarnya.

Berdasarkan Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia April 2007 yang diterbitkan Bank Indonesia (BI), rata-rata suku bunga kredit konsumsi pada akhir Maret 2007 mencapai 17,38 persen, naik dibandingkan dengan Januari 2006 yang sebesar 17,08 persen. Kredit konsumsi merupakan pembiayaan untuk kebutuhan barang-barang konsumsi.

Jenis kredit konsumsi, antara lain, adalah kredit pemilikan rumah (KPR), kredit pemilikan kendaraan bermotor (KPM), kartu kredit, dan kredit multiguna. Naiknya suku bunga kredit konsumsi tergolong aneh, mengingat biaya dana yang dikeluarkan bank terus menurun. Biaya dana yang dikeluarkan bank tercermin dari suku bunga deposito yang turun dari 12,01 persen pada Januari 2006 menjadi 8,13 persen pada akhir Maret 2007. Turunnya suku bunga deposito dipicu oleh penurunan BI Rate yang mencapai 425 basis poin sejak akhir 2006.

Kepala Ekonom BNI Tony Prasetiantono akhir pekan lalu di Jakarta menjelaskan, kredit konsumsi bersifat tidak elastis dan banyak peminatnya. Artinya, jika dinaikkan suku bunganya pun tidak menyurutkan permintaan.

Terbukti, pertumbuhan kredit konsumsi selama triwulan I-2007 lebih tinggi dibandingkan dengan kredit modal kerja dan kredit investasi. Berdasarkan data BI, posisi kredit konsumsi perbankan nasional per akhir Maret 2007 sebesar Rp 231,26 triliun, tumbuh 2,5 persen dibandingkan dengan akhir tahun 2006.

Dalam periode yang sama, kredit investasi dan modal kerja hanya tumbuh 0,9 persen dan 0,4 persen. Secara keseluruhan, posisi kredit akhir triwulan I-2007 sebesar Rp 800,37 triliun, tumbuh 1 persen dibandingkan dengan akhir tahun 2006.

Menurut Tony, karena permintaannya tinggi dan tidak sensitif terhadap suku bunga, bank pun sangat mengandalkan kredit konsumsi. Bank berupaya mendapatkan kesempatan meraih keuntungan dari kredit konsumsi. Kredit investasi dan modal kerja memang memerlukan stimulus penurunan suku bunga untuk mendorong permintaan.

Tidak seperti kredit konsumsi, suku bunga kredit modal kerja dan kredit investasi tetap mengikuti tren penurunan suku bunga. Selama triwulan I-2007, suku bunga kredit modal kerja dan kredit investasi turun masing-masing 183 basis poin dan 128 basis poin menjadi 14,49 persen dan 14,53 persen. (faj)

No comments: