Teka-teki China
Keajaiban China telah menjadi cerita sukses selama beberapa tahun terakhir, dongeng kebangkitan suatu negara dari puing-puing perekonomian model negara Stalinis menjadi negara mitra dagang utama di dunia. Namun, China mengingatkan kita masih ada sejumlah hal yang masih perlu mendapatkan perhatian.
Salah satu hal terakhir yang muncul adalah soal adanya perbudakan di sejumlah perusahaan China dan adanya temuan figur mainan populer Thomas the Tank Engine, yang dibuat di negara itu ternyata mengandung timah dalam catnya. Sebelum sejumlah masalah itu terungkap, juga ada persoalan makanan anjing yang terkontaminasi, dukungan kepada Sudan terkait pasokan minyak, pelecehan hak asasi manusia, disparitas perekonomian yang sangat mencolok antara perkotaan dan perdesaan serta kontrol ketat kepada media massa.
Mengapa kesalahan-kesalahan tersebut berulang kali terjadi? Hal ini karena banyak pemerintah dan perusahaan cenderung tergoda atau terintimidasi oleh China bahwa mereka tidak akan menjaga masalah itu ke standar hak asasi manusia yang tinggi maupun etika bisnis.
Perusahaan-perusahaan Barat bersemangat melakukan transfer manufaktur ke perusahaan China yang murah sehingga mereka menutup mata dengan apa yang terjadi di sana.
Globalisasi dapat menjadi kekuatan potensial untuk mendorong demokratisasi. Namun, pelanggaran HAM tidak dapat dibiarkan hanya menjadi urusan internal yang tak dapat disentuh.
International Herald Tribune, 22 Juni
No comments:
Post a Comment