(Kedai Kebebasan – Jakarta) Setelah satu decade secara sukses melakukan pengelolaan ekonomi makro, desentralisasi dan berbagai kebijakan berani lainnya, Indoensia berhasil kembali pada posisi fiscal yang kuat setelah krisis keuangan pada tahun 1997. Utang nasional berhasil turun dari 100% dari GDP (gross domestic product) pada tahun 1999 menjadi 40.8 persen di tahun 2006. Sejak tahun 2006, Indonesia berhasil memberikan “ruang” tambahan sebesar US$15 milliar dalam anggaran belanjanya bagi pembangunan, sekitar 20 persen dari anggaran belanja nasional, yang sama dengan sekitar 7 persen dari GDP. Ini adalah pertumbuhan yang tertinggi pada penambahan sumber keuangan sejak tahun 1973-74 dimana terjadi kejatuhan harga minyak. Penambahan ini menyediakan berbagai kesempatan yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam melakukan perbaikan berbagai layanan umum.
Laporan “Indonesia 10 tahun setelah krisis” ini disiapkan bersama oleh Bank Dunia dan pemerintah Indonesia dengan dukungan dana dari pemerintah Belanda. Buku ini adalah Public Expenditure Review pertama yang memaparkan pengeluaran yang dilakukan di tingkat nasional dan daerah di Indonesia.
Selain memaparkan kebehasilan dalam melakukan pengurangan terhadap subsidi BBM dan pengurangan pembayaran utang, laporan ini juga mencatat bahwa pertambahan anggaran tersebut dapat lebih bermanfaat jika digunakan secara tepat. Indonesia membutuhkan investasi yang lebih besar guna memperbaiki kualitas pelayanan umum, seperti kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.
Indonesia kini menganggarkan sekitar 17.2 persen dari anggaran belanja untuk pendidikan, yang berarti hanya kurang sekitar 3 persen dari yang diamanatkan UUD namun tetap lebih tinggi dibandingkan sektor yang lain. Namun laporan ini juga mencatat bahwa dengan komposisi 93 persen anak-anak secara nasional masih menduduki sekolah dasar maka mau tidak mau peningkatan kualitas pendidikan menjadi sesuatu hal yang sangat penting.
Laporan lengkap dapat anda download dengan mengklik beberapa tautan dibawah ini:
Laporan lengkap:
English (3.4mb)
Ringkasan:
English (750kb)
Bahasa (150kb)
Presentasi:
English (1.9mb)
Seminar di Washington
Indonesia at a Glance – data baru dan ststistik ekonomi – sosial indicator dan perdagangan (1.7 mb pdf)
Factsheet on Indonesia's Debt
No comments:
Post a Comment