Target pencapaian 100 persen konversi minyak tanah ke gas elpiji akan ditempuh pemerintah dalam jangka waktu empat tahun. Rencana proyek tersebut diawali dengan tahap sosialisasi dan uji coba di beberapa kota besar pada tahun 2007. Salah satu di antaranya adalah Semarang.
Khusus untuk Jawa Tengah, uji coba konversi pada tahun ini dilakukan di 35 kecamatan yang tersebar di Kabupaten dan Kota Semarang dengan jumlah 290.000 kepala keluarga (KK). Selain itu, juga lima kecamatan di Kota Solo dengan jumlah 240.000 KK. Pada tahun 2008 konversi akan diperluas hingga seluruh Jateng. Termasuk memperluas jaringan agen, pangkalan, dan pengecer elpiji yang dulunya merupakan jalur distribusi minyak tanah. Program konversi ini ditargetkan akan mencapai 100 persen pada tahun 2011.
Meski proyeksi kebutuhan elpiji di Jateng dan DIY nantinya mencapai 735.097 metrik ton (MT) per tahun, PT Pertamina menjamin pasokan elpiji aman. Suplai akan dipenuhi dari kilang Cilacap sebanyak 180.000 MT per tahun, kilang Balongan 360.000 MT per tahun, dan elpiji impor 300.000 MT per tahun.
Elpiji tersebut kemudian disalurkan melalui sembilan stasiun pengisian dan pengangkutan bulk elpiji (SPPBE) untuk diteruskan kepada agen dan pangkalan elpiji bersubsidi. Konsumen dari usaha mikro maupun rumah tangga mendapatkan elpiji di pangkalan. (IWN/LITBANG KOMPAS)
No comments:
Post a Comment