Bakrieland akan menguasai mayoritas saham.
JAKARTA-- Grup Bakrie terus melebarkan sayapnya di proyek jalan tol. Hal itu setelah PT Bakrieland Development Tbk mengantongi izi membangun tol ruas Batang-Semarang sepanjang 75 kilometer yang diperkirakan menelan biaya investasi senilai Rp 3,5 triliun di luar pembebasan tanah.
Masuknya Bakrie ke proyek tol tersebut setelah investor lama, PT Marga Setiapuritama, kesulitan pendanaan sehingga proyek yang ditender sejak tahun 1992 tersebut belum terealisasi. Sebagai penjamin dalam perjanjian kredit antara PT Marga Setiapuritama dan Credit Suisse maka PT Bakrieland Development Tbk memiliki hak opsi untuk menguasai mayoritas saham setelah proyek tersebut beroperasi. ''Kami akan mengambil alih saham sedikitnya 65 persen di proyek ini,'' kata Presiden Direktur PT Marga Setiapuritama Harya M. Hidayat, di Jakarta akhir pekan lalu.
Ia menambahkan sesuai Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT), pemegang saham dari PT Marga Setiapuritama tidak mengalami perubahan. ''Kami hanya mengisi jajaran direksi dan komisaris untuk mengendalikan pelaksanaan di lapangan,'' tuturnya.
Harya mengatakan tol Batang-Semarang saat ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, untuk mendapatkan 50 persen dana talangan pengadaan tanah Badan Layanan Umum (BLU) dari total kebutuhan Rp 250 miliar.
Harya yang juga menjabat sebagai chief executive officer (CEO) PT Semesta Marga Raya investor tol Kanci-Pejagan mengatakan, akan menerapkan pola yang sama dalam pembebasan tanah ruas tol Batang-Semarang. Karena itu, ia menargetkan dalam waktu sembilan sampai 12 bulan seluruh pembebasanlahan dapat diselesaikan.
"Kunci sukses pembebasan tanah dan pembayaran ganti rugi di tol Kanci - Pejagan yang saat ini sudah hampir 100 persen karena ada kerja sama yang baik antara Tim Pembebasan Tanah di pusat dan P2T di daerah," kataya. Terkait hal tersebut pada Senin (24/3) Bakrie akan mengadakan pertemuan dengan Panitia Pembebasan Tanah (P2T).
Menyangkut pengoperasian ruas ini, Harya mengatakan, apabila tanah dibebaskan paling lama 12 bulan maka konstruksi dilaksanakan pada Maret 2009. ''Dengan begitu ruas tersebut dapat beroperasi awal tahun 2010,'' uranya.
Menurut dia, ruas ini perlu mendapatkan dukungan karena seperti halnya ruas-ruas peninggalan tahun 1992 yang terhenti akibat krisis ekonomi tahun 1998, sebagian besar dari investornya tidak lagi memiliki kemampuan finansial untuk melanjutkan pembangunannya.
PT Marga Setiapuritama awalnya dimiliki PT Banyuwen Permatasari 55 persen, PT Karya Terampil Mandiri 5 persen, serta PT Instia Persada 40 persen. Setelah beroperasi PT. Bakrieland Development akan mengambil alih kepemilikan sekurang-kurangnya 65 persen.
Jabatan komisaris dan direksi baru PT Marga Setiapuritama saat ini meliputi Komisaris Hiramsyah S. Thaib, Budianto Harjomarsono, F. Sadi, Santoso Budi, Herlina Rusli, dan Gerald Karnadi Lie. Dua terakhir merupakan komisaris lama.
Sementara jajaran direksi baru diisi Harya M. Hidayat sebagai presiden direktur, sedangkan tiga direktur masing-masing dijabat Sumantri, Amri Asmono, serta Suantopo Putro.
Ruas tol Batang-Semarang rencananya akan dibagi dalam empat seksi pekerjaan.
Fakta Angka
Rp 3,5 Triliun
Investasi yang dibutuhkan untuk membangun ruas tol Batang-Semarang di luar biaya pembebasan lahan.
No comments:
Post a Comment