JAKARTA, SELASA - Presiden Susilo Bambang Yudhohyono, Selasa (25/3) siang, meminta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro agar melakukan terlebih dulu sosialisasi yang optimal. Setelah itu baru melaksanakan penerapan progran insentif dan disinsentif bagi pelanggan listrik di PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) secara bertahap seperti di Kompleks Perumahan Pondok Indah, yang tergolong pelanggan R3 atau di atas 6.600 volt amper (VA).
Hal itu disampaikan Purnomo Yusgiantoro menjawab pers, seusai melapor kepada Presiden mengenai rencana program pelaksanaan kartu kendali dan insenstif serta disinsentif listrik di Kantor Presiden, Kompleks Istana, Jakarta, Selasa siang. "Untuk program insensentif dan disinsentif listrik, Presiden Yudhoyono minta agar program itu disosialisasikan dulu, baru diterapkan secara bertahap bagi pelanggan yang digolongkan R3 atau di atas 6.600 VA seperti salah satunya di kompleks perumahan Pondok Indah," ujar Purnomo.
Adapun, untuk pengendalian minyak tanah melalui kartu kendali (smart card), tambah Purnomo, setelah sosialisasi yang optimal, Presiden Yudhoyono juga meminta agar pelaksanaan program penghematan dan efisiensi energi dilakukan secara bertahap di sejumlah wilayah agar program tersebut agar bisa berhasil dan berjalan dengan baik.
"Mas Pur (Purnomo), sebelum itu dilaksanakan, saya minta supaya dioptimalisasikan lebih dulu sosialisasi ke masyarakat. Setelah itu, lakukan itu secara bertahap di beberapa daerah. Misalnya, untuk kartu kendali, setelah disosialisasikan, kita akan mencoba menerapkan secara bertahap sebelum diberlakukan secara menyeluruh," ujar Purnomo.
Menurut Purnomo, untuk kartu kendali minyak tanah, pemerintah masih melihat kriteria beberapa daerah yang akan diterapkan seperti daerah yang dikategorikan terisolir sehingga mudah dikontrol seperti di Pulau Bali atau di Pulau Batam. "Kedua, tingkat pertumbuhannya juga baik. Jadi, .kita akan mencoba apakah di Bali ataukah di Batam," tambah Purnomo.
Ditanya tentang usulan Kamar Dagang dan Industri Nasional(Kadin) agar pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) secara bertahap agar beban anggaran pemerintah tidak terbebani, Purnomo mengatakan, pemerintah hingga kini belum ada rencana. "Kita masih tunggu sampai perkembangan berikutnya. Wong, harga minyak mentah dunia saja sekarang turun. Kita lihat perkembangan saja," lanjut Purnomo.
No comments:
Post a Comment